Persatuan Adalah Kunci Kebebasan
Momentum 1 Desember selalu diperingati oleh
Rakyat Papua sebagai hari Kemerdekaan Bangsa Papua. 1 Desember 1961 merupakan
momen bersejarah, dimana untuk pertama kalinya Bintang Kejora bendera Negara
Papua Barat dikibarkan. Namun, Papua Barat sebagai negara merdeka yang dicita-citakan
oleh golongan terpelajar Papua pada waktu itu yang duduk dalam Nieuw Guinea
Raad (Dewan Nieuw Guinea) tidak bertahan lama, tepatnya pada tanggal 19
Desember 1961, Soekarno mengumandangkan TRIKORA untuk mengagalkan terbentuknya
negara Papua Barat. Sejak saat itu, Rakyat Papua hidup dalam cengkraman
penjajahan Indonesia.
Berbagai operasi
militer dilancarkan oleh kolonial Indonesia untuk membungkam perlawanan Rakyat
Papua yang menolak kehadiran Indonesia. Militer menjadi satu-satunya tameng
untuk berhadapan dengan Rakyat Papua. Dari masa kepemimpinan Soekarno hingga
SBY-Boediono, Militer tetap menjadi alat yang paling reaksioner dalam
menghadapi gejolak perlawanan Rakyat Papua. Ratusan ribu nyawa Rakyat Papua
telah hilang oleh kebiadaban Militer Indonesia.
Hingga saat ini,
dapat kita saksikan bagaimana gerakan-gerakan perlawanan Rakyat Papua dibungkam
dengan berbagai skenario dan tekanan, intimidasi serta teror untuk mengekang
aktifitas perlawanan Rakyat. Hal ini dilakukan oleh Indonesia untuk tetap mengamanan
Papua menjadi bagian tidak terpisahkan dari Indonesia.
Namun papua
adalah bangsa yang dipilih TUhan dan diciptakan ras malanesian yang berdha di
bagian Pasifik bukan di melayu maka Presiden
republik Indonesia SBY segerah jatuhkan pengakuan sebab kami mengadakan Upacara
tanggal satu desember adalah hari kebebasan bangsa Papua barat....(Anton.P.Gobay)
“Bersatu Mewujudkan Cita-cita
Pembebasan Nasional Bangsa Papua”
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق