الاثنين، 28 يناير 2013

Kehabisan Ide untuk Menulis



Kehabisan Ide untuk Menulis

Opini oleh. Bertinus Gobai

Huff,, malam ini tampaknya bukan malam yang bersahabat untuk membuat sebuah tulisan. Tidak seperti malam - malam sebelumnya,, kali ini saya tidak mampu menemukan sebuah tema atau tajuk yang dapat diangkat menjadi sebuah tulisan. Padahal saya sangat ingin sekali membuat sebuah tulisan sebagai salah satu bentuk ekspresi peluapan emosi jiwa serta penyegaran otak yang akhir - akhir ini mulai terasa mumet.

Saya membayangkan seandainya saja saya mendapatkan inspirasi untuk memulai sebuah tulisan misalnya aktualisasi peran generasi muda dalam pembangunan daerah, mungkin saya akan membuat tulisan yang membahas betapa vitalnya peran generasi muda yang bukan hanya dalam pembangunan daerah, melainkan juga pembangunan bangsa dan negara. Tidak dapat kita pungkiri bahwa sejarah seringkali ditorehkan oleh para orang muda. Lihat saja bagaimana Sumpah Pemuda yang dicetuskan oleh perkumpulan pemuda - pemuda dari Sabang hingga Merauke yang didasarkan pada sebuah tekad mulia yaitu persatuan dan kesatuan. Lalu lihat juga bagaimana para pemuda yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa, sebut saja Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, dan lain - lain. Bahkan sejarah terus berulang di tahun 1965 dan 1998 dimana kali ini mahasiswa sebagai salah satu elemen pemuda Indonesia yang kali ini tampil sebagai garda depan perjuangan rakyat. Tentu saja tidak akan habis - habisnya jika membahas tentang peran pemuda khususnya dewasa ini.

Kemudian terlintas dalam benak saya bahwa sebuah tema Indonesia Go Enterpreneurship mungkin juga merupakan sebuah hal yang menarik untuk diangkat. Apalagi saat ini pemerintah tengah giat - giatnya menggalakkan kewirausahaan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Disini, saya mencoba menghubungkan tema tersebut dengan sebuah konsep yang sebenarnya telah lama dicetuskan namun minim realisasinya yaitu Ekonomi Kerakyatan. Wacana - wacana mengenai ekonomi kerakyatan selalu menjadi topik bahasan yang hangat khususnya dalam sebuah kampanye politik. Namun pada kenyataannya saat ini ekonomi kerakyatan tak ubahnya sebagai teori - teori indah yang hanya bisa kita temukan di buku - buku pelajaran. Padahal Konstitusi Negara telah jelas - jelas menegaskan bahwa perekonomian indonesia harus mengedepankan ekonomi kerakyatan yang berazazkan kekeluargaan. Secara sederhana dapat kita artikan bahwa ekonomi kerakyatan bertujuan agar rakyat berdaya dalam perekonomian. Sebuah perekonomian yang berbasis rakyat haruslah bercirikan partisipasi seluruh rakyat dan ditujukan untuk kemakmuran rakyat itu sendiri. Apabila sebuah negara telah menerapkan sistem ekonomi kerakyatan secara optimal maka akan tercipta sebuah welfare state atau negara kesejahteraan.

Hmm..mungkin saya perlu mencurahkan waktu lebih banyak untuk mendalami kedua masalah diatas agar dapat membahas dan memaparkannya dalam sebuah tulisan yang objektif mengingat dalamnya substansi dari kedua tema tersebut. Sejenak terpikir oleh saya mungkin akan lebih bagus untuk membahas mengenai Wajah Teknologi Indonesia atau Akuntansi : Teori vs Praktik atau barangkali Mengapa Anda Harus Jadi Pengusaha.

Mungkin lain waktu saja saya bahas semua itu karena diawal tulisan ini sudah saya utarakan bahwa malam ini saya kehabisan ide. BS

Top of Form

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق