الثلاثاء، 5 فبراير 2013



Laporan Hasil Verifikasi Ulang KPU Paniai Diwarnai Keberatan Para Pemohon

 JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Paniai melaporkan hasil pelaksanaan verifikasi ulang administratif dan faktual sebagaimana diperintahkan oleh Mahkamah Konstitusi dalam lima putusannya terkait perselisihan hasil pemilihan umum kepala daerah Kab. Paniai, Kamis (31/1) di Ruang Sidang Pleno MK. Lima putusan tersebut yakni 78/PHPU.D-X/2012, 79/PHPU.D-X/2012, 80/PHPU.D-X/2012, 81/PHPU.D-X/2012, dan 82/PHPU.D-X/2012.

Dalam laporannya, KPU Paniai (Termohon), memaparkan perolehan jumlah dukungan masing-masing para pasangan calon yang diverifikasi. Ketua KPU Paniai Zeth Yeimo, menyatakan bahwa untuk Bakal Pasangan Calon Yan Tebay-Marselus Tekege (Pemohon dalam Perkara No. 78) mendapat dukungan sebesar 1.718 dukungan atau 6,5%. Jumlah ini diperoleh setelah pihaknya melakukan verifikasi terhadap 10 distrik.

Adapun untuk Para Pemohon dalam perkara No. 80, yakni Bakal Pasangan Calon Yosafat Nawipa-Bartholomeus Yogi, Bakal Pasangan Calon Martinus Yogi-Mathias Mabi Gobay, dan Bakal Pasangan Calon Willem Y. Keiya-Yohan Yaimo juga telah dilakukan verifikasi ulang. Hasilnya, Pasangan Yosafat-Bartholomeus memperoleh dukungan sah sebesar 1.347 dan Pasangan Martinus-Mathias mendapat 1.077 dukungan sah.

Adapun Pasangan Willem-Yohan yang melalui dukungan partai politik, setelah diverifikasi, rupanya tidak mendapat dukungan dari dua partai pengusungnya, yakni PPI dan Barnas. Malah, ketika diverifikasi, partai PPI dan Barnas menyatakan mendukung Pasangan Hengki Kayama-Yohannes You (Pihak Terkait). Akhirnya, Pasangan Willem-Yohan, dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Namun, terhadap hasil tersebut, pihak Willem-Yohan menyatakan keberatannya. Mereka menegaskan, pihaknya mendapat dukungan dari kedua partai tersebut. Bahkan, dalam upaya membuktikan hal itu, pihaknya sudah memperkarakannya ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura.

Sementara itu, terhadap Pasangan Lukas Yeimo-Olean Wege Gobai, setelah dilakukan verifikasi, hasilnya adalah pasangan ini dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU Paniai. Karena, tidak memenuhi syarat persebaran wilayah.

Namun, hasil itu dibantah oleh Kuasa Hukum Pemohon No. 81 Jan Sulwan Saragih. Menurut Jan, Pasangan Lukas-Gobay memperoleh dukungan sebesar 22.619 dukungan. Sehingga, seharusnya lolos sebagai pasangan calon. “Kami menolak (hasil verifikasi KPU, pen). Kami sudah buktikan di PTUN Jaya Pura dan Pengadilan Tinggi Makassar,” tegasnya.

Selanjutnya, Termohon menyatakan hasil verifikasi atas Pasangan Calon Marius Yeimo-Anselmus Petrus Youw adalah 3.672 dukungan. Padahal, jumlah dukungan yang harus dipenuhi adalah sebesar 10.036 dukungan.

Setelah Termohon melaporkan hasil verifikasi ulang, para pihak, terutama Para Pemohon, hampir seluruhnya keberatan dengan hasil tersebut. Menurut mereka, masih terdapat pelanggaran dalam pelaksanaan verifikasi ulang yang dilakukan oleh Termohon. Diantaranya adalah masih adanya indikasi dukungan Termohon terhadap Pihak Terkait dan ada beberapa distrik atau wilayah yang tidak diverifikasi oleh Termohon.

Di sela-sela itu termohon independen, yehuda gobai menyampaikan: tidak  setujui dengan  hasil hasil verifikasi dari beberapa bakal calon pemilukada karena tidak sesuai dengan hasil dan tata cara yang  sudah ada dan mengakui bahwa pemilukada harus di ulang karena beranggapan bahwa  cacat hukum,

Selain itu, prosedur verifikasi ulang juga dipersoalkan oleh sebagian Pemohon. Di mana, Termohon tidak melaksanakan verifikasi ulang sesuai perintah MK, yakni melibatkan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Paniai, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilihan Umum dalam verifikasi ulang, baik verifikasi administratif maupun faktual. “KPU Kabupaten Paniai tidak mengikuti perintah MK,” ujar Bakal Calon Wakil Bupati Marselius Tekege.

Oleh karena masih banyaknya keberatan dari para pihak, khususnya Pemohon, atas hasil verifikasi ulang Termohon, maka Panel Hakim Konstitusi yang terdiri dari Wakil Ketua MK Achmad Sodiki, Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi dan Hakim Konstitusi Harjono, meminta kepada seluruh pihak, baik Termohon, Pemohon, dan Pihak Terkait untuk membuat kesimpulan dan tanggapan tertulis dengan sebaik-baiknya disertai bukti-bukti untuk meyakinkan MK. Sehingga, memudahkan MK dalam mengetahui dan memahami fakta yang sebenarnya terjadi. “Keberatan anda ditulis, lalu diberikan kontra buktinya,” pesan Fadlil. Sidang selanjutnya, paling lambat akan digelar Kamis (7/2) di Ruang Sidang MK.(Bertinus g/Bs)

Remaja Papua juga Bisa

remaja papua juga bisa seperti...ini. Craig Kielburger baru 12 tahun saat ia ke India untuk menyaksikan langsung penderitaan para pekerja anak.

Lalu mengampanyekan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan, Malala Yousafzai yang berusia 14 tahun sudah berani menentang Taliban.

Tapi tentu saja, tidak semua remaja mau maju dan melibatkan diri dalam aksi membuat perbedaan di komunitas mereka atau lingkungan yang lebih besar.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Youth and Adolescence menunjukkan bahwa keinginan untuk mengubah dunia bisa dimulai sedari usia dini. Memiliki teman yang perhatian dan peduli, secara langsung berkaitan dengan kepedulian remaja untuk membuat perbedaan.

"Pemahaman kita atas hubungan remaja dengan temannya bisa membantu kita memahami nantinya mereka akan menjadi orang dewasa macam apa," terang Anna-Beth Doyle peneliti dari Concordia University, Kanada, tentang pentingnya penelitian tersebut. (Science Daily/*/Ray)

الأربعاء، 30 يناير 2013

SALAH SIAPA KALAU PANIAI SEPERTI INI



AWII IYAPU
PANIAI NEWS
Belakangan ini  lampu tampaknya  tidak dapat menyalah  dan keadaan setempat sangat gelap.
di Kabupaten Paniai, kecamatan paniai timur, Enarotali yang biasanya orang menyebutnya dengan  sebutan kata; wissel  meren, itupun  kini sangat kelihatan seperti kota hantu pada malam hari dengan wajah kota yang sangat gelap.
Paniai; tanggal 30 januari 2013, jam 08 sore; kemarin Melahap sebuah rumah oleh, Si Jagomerah. Rumah Bapak. Men Degei ini; di karnakan lampu saat itu tak menyalah dan memakai  lampu lilin saja.
dalam hal ini Pemerintah Kabupaten, selaku Bapak Bupati karateker  Gattot koco, tak ada berkomentar bahkan perhatian apa-apa dengan peristiwa dan kejadian yang  seperti ini.
bagaimana kalau pemerintah pun tak memikirkan hal yang di lihat sepeleh ( hal kecil ),
memang ini bukan barang , atau sesuatu hal yang sebenarnya untuk di bicarakan namun hal ini sangat penting untuk kita lihat bersama, lebih khusus Kepada Petinggi-Petinggi  kita dalam memimpin Masyarakat sebagai Domba-domba yang di jaga oleh gembalanya.
demikian pula Pemerintah harus seperti seorang gembala penjaga domba-dombanya.
aneh namun ini memang yang terjadi kekecewaan masyarakat sangat mendalam dengan hal seperti, mati lampu giliranlah, penyembab karena lampunya giliran rumah terbakarlah; yah semoga setelah Bupati terpilih naik siapapun dia, dia mampu mengandalikan hal problem-problem daerah seperti ini yang menjadikan paniai itu sesuai Moto: AWETA KO ENAA AGAPIDA. (Bertho Gobai)Bs


الاثنين، 28 يناير 2013

SEX BEBAS GENERASI PENERUS PAPUA MENGHANCURKAN GENERASI BANGSA KEDEPAN



(Sexsulitas Bebas Menghancurkan Generasi, Papua minta ampun, bagi pelaku) Berhentila dari Aktifitas-Nya Sebab Papua Butuh Aset Persiapan yang Sap kerja Di Papua.

Meninjau genderitas sedang berkembang di kalangan pemuda-pemudi atau putra putri kaum muda terpelajar Papua tidak menatakan dengan teratur menciptakan generasi yang baik dan sehat efeknya membebani orang tua dan membawakan mautnya di balik HIV/AIDS hasilkan oleh seksualitas bebas. (
mati)

Boy Papua News :Tanah Papua Tanah bersejarah telah berubah ubah keadaan dan situasi bagaikan surga di sebut-sebut oleh masyarakat yang tergabungnya beberapa suku yang mendiami di pelosok pelosok akan menyebarkan. Pemuda-pemudi, Putra-putri kaum mudah terpelajar maupun yang tidak bersekolah berkeliaran di tanah Papua dengan bertujuang masing-masing tidak di ketahuinya.
Di balik kesejarahan ini tatanan nama baik Papua di awalikan dengan sex bebas, dimana pemuda-pemudi terpelajar berkenalan langsung cuki habis tanpa hasil anak generasinya membawa efek negatif membebani orang tua dan membawa efek menyebarkan HIV/AIDS. Dimana mereka ketemu di sombar di bawah pepohonan dan rerumputan lain di pinggir pantai dan di daratan semakin tempat arena sex bebas di warnainya.

Sex bebas ini bukan menciptakan generasi tetapi main-main belaka hanya menginginkan kepuasan diri dimana kami bermain berbentuk model apa itu. Akhirnya menciptakan generasi kedepan semakin menurun memakan oleh arus sex bebas mencapai kepunahan dan kematian.
Generasi sekarang cukum di sayangkan kehidupan di kota nabire perkembangannya situasional itu. Dengan latar belakangan terpengaruhnya tatanan hidup memang dalam kritis, semua rana serba susah di hindarkan oleh satu situasi. Banyak situasi perkembanga pengaruh-pengaruhnya merasa terbaik dengan sebutan kata-kata singkat yaitu, bar, bir, bor, tidak sadari hindar. Banyak pengaruh selalu terjadi di Tanah Papua, seperti pada mabuk, pinang, di sebabkan karena ekonomi pembiayaan kehidupan di kota ini. Pada hal daerah dan tanah sendiri untuk mencari jalan usaha dalam peliharaan atau pekerjaan organisasi memadai bagi kaum muda.
Memang pengalaman kaum muda di kota nabire tidak bisa di batasi dan di nasehati oleh orang tuanya sendiri dan pun guru di sekolah serta orang lain di mana mereka hidup. Perkataan semuanya adalah pengalaman dan semua harus di nikmati apa adanya tidak berpikir harapan efek kedepan.

Dengan melihat situasional ditanah Papua memakan manusia lebih banyak dari sexsual bebas adalah salah satu faktor utama dalam kehidupan bagi kaum muda. Saya sangat herankan sex bebas adalah salah satu menyalin interaksi sosial menciptakan teman baik, kata pelaku, tetapi kenyataannya membawa masalah dan kehancuran dalam kehidupan selanjutnya. Hal ini sangat waspada di kalangan terpelajar maupun pemuda/i Papua. Tempat yang selalu terjadi pada saat acara kedukaan, acara konser, acara turnamen, acara diskotik dan lain adalah saran bagi pelaku utama sex bebas. Maka perlu jaga baik untuk kepentingan dalam hal menciptakan generasi sehat kedepan.

Selalu di fariasi dengan ciinta pacarang silang sembarangan tidak pada tepat yag menetap sebagai calon istri dan suami mencari generasi sehat hasil dari mereka. Cinta atau pacararan sebelaka sekedar di hol-hol kota mencari kepuasaan sementara di balik kehidupan suasana panas cuaca, uang dan harta kesenangan karena sehat. Semua di pengaruhi dari kesenangan melatih diri apa itu cinta langsung atau cinta sekedar di balik pembelajaran merasakan bagaikan kehidupan rantau tanpa buat oleh siapa pun, namun kesadaran sebagai pemuda yang bisa melandasi semua badai cuaca sedang menghadang bau nafsu semua terasa ini.

Telah ketahuinya cinta atau pacarang silang sangat di sayngkan di tanah Papua maupun di pelosok Papua lain dimana berada, seksual bebas sebagai landas hidup bagi pemuda-pemuda atau putra-putri pelajar di mana mereka berada. Bukan di batasinya tetapi perlu di berhati dengan nyaman, agar generasi kedepan biar sesuai dengan harapan yang di yakinkan bersama.

Nyata di mata kalangan pemuda sendiri selalu melakukan adalah ada calon pacar dari pihak perempuan cari calon pacaran banyak lain untuk menghancurkan tatanan pacaran yang sebenaranya. Pihak laki-laki pun banyak pacaran dengan terkena menghancurkan generasi seorang diri bersama perempuan sementara itu. Maka tatanan cinta atau pacaran sebenarnya semakin salah jalur dan hancur tatanan kehidupan sendiri serta setelah keluarga pun hancaur tatanan keluarga di ujungnya.
Namun di harapkan sebagai pemuda-pemudi terpelajar masyarakat pemerintah perlu di waspadai sebagai putra daerah yang bisa menangani masalah dengan sehat tanpa nafsu-nafsu belaka. Untuk membangkitkan jiwa semangat mewujudkan apa yang di harapkan oleh individu, kelompok, dan masyarakat umum kedepan terlepes dari nafsualitas di kalangannya.   
Waspadalah dan jagalah cinta dan pacaran sesuai memilikinya dengan nyaman kalau benar-benar sebagai manusia, jangan tiru cinta dan pacaran langsung cara cuki babi dan anjing di tepian hol-hol kota)* Papua cinta generasi Penerus sebagai Aset.
'Ingat sex bebas bukan budaya papua)*

                                 By: An'Papuanus Gobay


 Melakukan seks untuk Ingat Anak sebagai aset Papua wajar Lah, tapi mengukur kesiapan pertanggung jawab dalam keluarga dan Umur.


Momentum I Desember adalah Kunci Kebebasan



Persatuan Adalah Kunci Kebebasan

Momentum 1 Desember selalu diperingati oleh Rakyat Papua sebagai hari Kemerdekaan Bangsa Papua. 1 Desember 1961 merupakan momen bersejarah, dimana untuk pertama kalinya Bintang Kejora bendera Negara Papua Barat dikibarkan. Namun, Papua Barat sebagai negara merdeka yang dicita-citakan oleh golongan terpelajar Papua pada waktu itu yang duduk dalam Nieuw Guinea Raad (Dewan Nieuw Guinea) tidak bertahan lama, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno mengumandangkan TRIKORA untuk mengagalkan terbentuknya negara Papua Barat. Sejak saat itu, Rakyat Papua hidup dalam cengkraman penjajahan Indonesia.

Berbagai operasi militer dilancarkan oleh kolonial Indonesia untuk membungkam perlawanan Rakyat Papua yang menolak kehadiran Indonesia. Militer menjadi satu-satunya tameng untuk berhadapan dengan Rakyat Papua. Dari masa kepemimpinan Soekarno hingga SBY-Boediono, Militer tetap menjadi alat yang paling reaksioner dalam menghadapi gejolak perlawanan Rakyat Papua. Ratusan ribu nyawa Rakyat Papua telah hilang oleh kebiadaban Militer Indonesia.

Hingga saat ini, dapat kita saksikan bagaimana gerakan-gerakan perlawanan Rakyat Papua dibungkam dengan berbagai skenario dan tekanan, intimidasi serta teror untuk mengekang aktifitas perlawanan Rakyat. Hal ini dilakukan oleh Indonesia untuk tetap mengamanan Papua menjadi bagian tidak terpisahkan dari Indonesia.
Namun papua adalah bangsa yang dipilih TUhan dan diciptakan ras malanesian yang berdha di bagian Pasifik bukan di melayu maka Presiden republik Indonesia SBY segerah jatuhkan pengakuan sebab kami mengadakan Upacara tanggal satu desember adalah hari kebebasan bangsa Papua barat....(Anton.P.Gobay)
“Bersatu Mewujudkan Cita-cita Pembebasan Nasional Bangsa Papua”

Kehabisan Ide untuk Menulis



Kehabisan Ide untuk Menulis

Opini oleh. Bertinus Gobai

Huff,, malam ini tampaknya bukan malam yang bersahabat untuk membuat sebuah tulisan. Tidak seperti malam - malam sebelumnya,, kali ini saya tidak mampu menemukan sebuah tema atau tajuk yang dapat diangkat menjadi sebuah tulisan. Padahal saya sangat ingin sekali membuat sebuah tulisan sebagai salah satu bentuk ekspresi peluapan emosi jiwa serta penyegaran otak yang akhir - akhir ini mulai terasa mumet.

Saya membayangkan seandainya saja saya mendapatkan inspirasi untuk memulai sebuah tulisan misalnya aktualisasi peran generasi muda dalam pembangunan daerah, mungkin saya akan membuat tulisan yang membahas betapa vitalnya peran generasi muda yang bukan hanya dalam pembangunan daerah, melainkan juga pembangunan bangsa dan negara. Tidak dapat kita pungkiri bahwa sejarah seringkali ditorehkan oleh para orang muda. Lihat saja bagaimana Sumpah Pemuda yang dicetuskan oleh perkumpulan pemuda - pemuda dari Sabang hingga Merauke yang didasarkan pada sebuah tekad mulia yaitu persatuan dan kesatuan. Lalu lihat juga bagaimana para pemuda yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa, sebut saja Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, dan lain - lain. Bahkan sejarah terus berulang di tahun 1965 dan 1998 dimana kali ini mahasiswa sebagai salah satu elemen pemuda Indonesia yang kali ini tampil sebagai garda depan perjuangan rakyat. Tentu saja tidak akan habis - habisnya jika membahas tentang peran pemuda khususnya dewasa ini.

Kemudian terlintas dalam benak saya bahwa sebuah tema Indonesia Go Enterpreneurship mungkin juga merupakan sebuah hal yang menarik untuk diangkat. Apalagi saat ini pemerintah tengah giat - giatnya menggalakkan kewirausahaan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Disini, saya mencoba menghubungkan tema tersebut dengan sebuah konsep yang sebenarnya telah lama dicetuskan namun minim realisasinya yaitu Ekonomi Kerakyatan. Wacana - wacana mengenai ekonomi kerakyatan selalu menjadi topik bahasan yang hangat khususnya dalam sebuah kampanye politik. Namun pada kenyataannya saat ini ekonomi kerakyatan tak ubahnya sebagai teori - teori indah yang hanya bisa kita temukan di buku - buku pelajaran. Padahal Konstitusi Negara telah jelas - jelas menegaskan bahwa perekonomian indonesia harus mengedepankan ekonomi kerakyatan yang berazazkan kekeluargaan. Secara sederhana dapat kita artikan bahwa ekonomi kerakyatan bertujuan agar rakyat berdaya dalam perekonomian. Sebuah perekonomian yang berbasis rakyat haruslah bercirikan partisipasi seluruh rakyat dan ditujukan untuk kemakmuran rakyat itu sendiri. Apabila sebuah negara telah menerapkan sistem ekonomi kerakyatan secara optimal maka akan tercipta sebuah welfare state atau negara kesejahteraan.

Hmm..mungkin saya perlu mencurahkan waktu lebih banyak untuk mendalami kedua masalah diatas agar dapat membahas dan memaparkannya dalam sebuah tulisan yang objektif mengingat dalamnya substansi dari kedua tema tersebut. Sejenak terpikir oleh saya mungkin akan lebih bagus untuk membahas mengenai Wajah Teknologi Indonesia atau Akuntansi : Teori vs Praktik atau barangkali Mengapa Anda Harus Jadi Pengusaha.

Mungkin lain waktu saja saya bahas semua itu karena diawal tulisan ini sudah saya utarakan bahwa malam ini saya kehabisan ide. BS

Top of Form